Pages

11.17.2010

Resume Model Manusia Muslim Abad XXI (Pesona Manusia Pengemban Misi Peradaban Islam)


Oleh : M.Anis Matta
Judul Buku : Model Manusia Muslim Abad XXI

Kualifikasi Manusia Muslim Abad Ke-21
Setiap orang harus melalui tiga tahap untuk mengaktualisasikan Islam dalam berbagai dimensi kehidupan kita, yaitu:
1. Afiliasi (tahap menjadi shaleh secara pribadi)
Adalah memahami dengan baik alas an kita memilih Islam sebagai agama dan jalan hidup. Proses tersebut akan melahirkan tiga komitmen, yaitu sebagai berikut.
a. Komitmen akidah/ideologi pada Islam
Memahami satuan-satuan ajaran Islam sebagai sistem dan tatanan kehidupan.
b. Komitmrn metodologi/ syariah
Menjadikan Islam sebagai akhlaq dan perilaku sehari-hari sebagai pribadi, keluarga, masyarakat, dan pekerja.
c. Komitmen sikap/akhlaq
Inilah tahap iman dan amal shaleh.
2. Partisipasi (tahapan menjadi dai)
Mendistribusikan keshalehan pribadi kepada orang lain agar terjadi keshalehan secara sosial, melalui partisipasi integral yang mengakar pada emosi kita. Beberapa hal yang perlu dimilki dalam tahapan ini, yaitu sebagai berikut:
a. Sense in-group
Merupakan rasa keterlibatan dengan kaum muslimin, merasa bagian dari kaum muslimin yang membentuk ukhuwah dan ruhama (orang –orang yang saling menyayangi) dan memiliki rasa keprihatinan yang tinggi terhadap masalah-masalah kaum muslimin.
Sabda nabi, “Siapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin maka ia bukan dari golongan mereka.”
b. Memiliki sejumlah pengetahuan social humaniora yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Agar keterlibatan kita dilakukan secara sadar, terarah dan dewasa.
c. Mengetahui dan menguasai pada peta dan medan lingkungan social budaya tempat kita hidup.
Agar kita tahu cara memasuki dan mengubah masyarakat kita kea rah Islam.
3.
Kontribusi
Adalah bahwa kita harus memilih satu bidang spesialisasi ilmu atau profesi yang kita yakini dapat menjadi expert dan unggul.
Dalam hal ini, diusulkan empat bidang kontribusi berikut ini.
a. Bidang pemikiran/ilmiah ( pemikiran / ilmuwan )
b. Kepemimpinan
c. Professional / Profesi
d. Financial
Disinilah kita menjadi mujahid
Tingkatan Konsep Diri
1. Aku-Diri : Aku seperti yang aku pahami
Adalah cara mempersepsikan diri.
Standarisasinya: pemahaman diri yang efeknya memberikan ketenangan karena kita memahami diri kita.
2. Aku-Sosial : Aku seperti yang dipahami oleh orang lain yang ada di sekitarku.
Cara orang memahami kita juga mempengaruhi diri sendiri, misalnya di lingkungan rumah.
Standarisasinya: memberikan rasa penerimaan; apakah kita diterima dalam kehidupan social atau tidak.
3. Aku-Ideal : Aku yang aku inginkan
Aku-ideal yang tidak memiliki korelasi kuat dengan aku-diri disebut pemimpi.
Standarisasinya: bagaimana kita menjadi benar.
Umar mengatakan bahwa Anda hanya dapat mengetahui seseorang dengan tiga cara :
1. Jika Anda pernah berinteraksi soal uang dengan orang itu’
2. Jika Anda pernah bertetangga dengan orang itu
3. Jika Anda melakukan perjalanan dengan orang itu
Kemauan adalah tenaga jiwa. Karena merupakan tenaga jiwa , kemauan tidak dapat berdiri sendiri. Tenaga jiwa akan kuat apabila dipupuk dengan baik seperti halnya tenaga fisik kita. Tenaga fisik kita akan kuat jika dipelihara dan dibangun dengan baik.
Banyak orang yang beranggapan orang yang memiliki IQ tinggi pasti akan berhasil. Namun, ternyata faktor kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan oleh intelegensinya tapi juga bakat dan minatnya. Jika seseorang tidak memiliki minat terhadap suatu pekerjaan, walaupun memiliki bakat dan intelegensi, dia tidak akan berhasil. Oleh sebab itu, penting sekali menumbuhkan minat agar memberikan motivasi kita untuk merealisasikan cita-cita. Kita harus mengoptimalkan akal kita untuk menyerap dan mengelola informasi sehingga dapat menghasilkan inovasi.
Merencanakan Pengembangan Diri
Dalam menjalani hidup yang sarat misi, sarat beban, dan sarat hasil dalam suatu melodi life time chart yang begitu indah. Maka kita perlu membuat perencanaan pengembangan diri. Beberapa manfaat perencanaan pengembangan diri:
1. Memiliki standar evaluasi perjalanan hidup
2. Memiliki focus dan keterarahan
3. Dapat menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas dan optimalisasi
4. Senantiasa mengantisipasi kematian
5. Mendapat pahala niat
Misi yang ideal adalah misi yang terkait dengan bagaimana kelak kita akan bertemu dengan Allah SWT. Itulah tujuan hidup yang sesungguhnya.
Dua Belas Kebiasaan Produktif yang Dianjurkan :
1. Sediakanlah lebih banyak waktu untuk membaca dan sediakanlah waktu 15 menit untuk memikirkan dan mengendapkan bacaan.
2. Luangkan waktu selama 20 menit dalam sehari untuk menyendiri dan merenung
3. Pertahankan stamina spiritual melalui ibadah mahdhah yang rutin.
4. Jagalah kondisi fisik.
5. Tingkatkan apresiasi melalui seni dan alam
6. Buatlah rencana perjalanan wisata.
7. Luaskan wilayah pergaulan.
8. Tingkatkan control terhadap pikiran-pikiran yang memenuhi benak.
9. Biasakanlah mencatat gagasan secara teratur.
10. Biasakan lebih banyak diam dan mendengar daripada berbicara
11. Kontrol emosi agar tetap tenang; tidak mudah terpengaruh sanjungan dan kritikan
12. Lakukan latihan pernapasan secara teratur.
Kita perlu mengkonsep ulang diri kita, mengingat kegagalan yang pernah menimpa kita dan untuk kesuksesan dimasa depan. Menurut Anis Matta, kita akan kuat melakukan sesuatu, jika kita tidak pernah berkonsentrasi. Tips yang diberikan untuk latihan berkonsentrasi adalah merenung setelah sholat subuh atau pada waktu tertentu. Jangan sampai hidup kita dikatakan “mengalir seperti air saja”, akan tetapi perlu ada konsep awal yang dibuat sesuai dengan keinginan kita.
Mungkin hanya itu saja gagasan dan resensi yang bisa saya kemukakan. Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Semoga dapat bermanfaat bagi orang banyak.

No comments:

Post a Comment