Pages

11.17.2010

Resume Model Manusia Muslim Abad XXI (Pesona Manusia Pengemban Misi Peradaban Islam)


Oleh : M.Anis Matta
Judul Buku : Model Manusia Muslim Abad XXI

Kualifikasi Manusia Muslim Abad Ke-21
Setiap orang harus melalui tiga tahap untuk mengaktualisasikan Islam dalam berbagai dimensi kehidupan kita, yaitu:
1. Afiliasi (tahap menjadi shaleh secara pribadi)
Adalah memahami dengan baik alas an kita memilih Islam sebagai agama dan jalan hidup. Proses tersebut akan melahirkan tiga komitmen, yaitu sebagai berikut.

Resume Komitmen Muslim Sejati

Oleh: Fathi Yakan
Judul Buku: Komitmen Muslim Sejati
Harus Mengislamkan Aqidah
Agar dapat mengislamkan aqidah, maka wajib bagi kita untuk :
  1. Mengimani bahwa pencipta alam semesta ini adalah Ilah yang Maha Bijaksana, Maha kuasa, Maha mengetahui, dan Maha Berdiri Sendiri. (Q.S. Al-Anbiya’ : 22)
  2. Mengimani bahwa Al-Kholiq menciptakan alam semesta ini tidaklah sia-sia, karena Allah adalah Dzat yang Maha sempurna. (Q.S. Al-Mu’minun : 115-116)
  3. Mengimani bahwa Allah swt telah mengutus para Rasul dan menurunkan b-b untuk memperkenalkan Dzat-Nya kepada manusia, tujuan penciptaan, asal dan tempat kembali manusia. (Q.S. An-Nahl : 36)
  4. Mengimani bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk mengenal dan mengabdi pada Allah swt. (Q.S. Adz-Dzariyat : 56-58)
  5. Mengimani bahwa balasan bagi mu’min yang taat adalah jannah dan orang kafir adalah neraka. (Q.S. Asy-Syura : 7)
  6. Mengimani bahwa manusia melakukan kebaikan maupun keburukan atas pilihan dan kehendaknya sendiri. Tapi untuk kebaikan juga dipengaruhi oleh Taufiq dari Allah dan keburukan tidak ada paksaan dari Allah . (Q.S. Asy-Syams : 7-10, Al-Mudatsir : 38)
  7. Mengimani bahwa pembuat hukum hanyalah hak Allah yang tidak boleh dilangkahi, dan seorang muslim boleh berijtihad yang disyari’atkan oleh Allah . (Q.S. Asy-Syura : 10)
  8. Mengetahui nama-nama dan sifat-sifat Allah .
    Dari Abu Hurairah ra : telah bersabda Rasulullah saw : “Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, tidak seorangpun menghafalnya melainkan ia pasti masuk surga. Dan Dia (Allah ) itu witir dan mencintai yang witir.”(Bukhari dan Muslim)
  9. Merenungkan ciptaan Allah dan bukan Dzatnya.
    “Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kalian berfikir tentang DzatNya, karena kalian tidak akan mampu menjangkauNya.”(Abu Nu’am dalam Al-Hilyah, dan Al-Asbahany dalam At-Targhib wa Tarhib)
  10. Meyakini bahwa pendapat salaf lebih utama diikuti untuk menutup peluang ta’wil dan ta’thil (tidak memberlakukan makna dari sebuah lafadz) serta menyerahkan makna hakiki dari nama dan sifat Allah itu hanya kepada-Nya. Ta’wil itu tidak boleh mengundang perdebatab yang berkepanjangan
  11. Mengabdi kepada Allah dengan tidak menyekutukanNya. (Q.S. An-Nahl : 36)
  12. Merasa takut olehNya dan tidak merasa takut oleh selainNya. (Q.S. An-Nur : 52)
  13. Berdzikir kepadaNya secara kontiniu. Dzikir pada Allah merupakan obat spiritual yang ampuh dalam menghadapi tantangan zaman dan segala bencana yang menimpa kehidupan. (Q.S. Ar-Ra’d : 28, Az-Zukhruf : 36-37)
  14. Mencintai Allah sampai hati kita dikuasai olehNya dan terkait erat denganNya sehinggan mendorong kita untuk lebih baik dan rela berkorban di jalanNya. (Q.S. At-Taubah : 24)
  15. Bertawakkal kepada Allah dalam segala urusan kita. (Q.S. At-Thalaq : 3)
  16. Bersyukur kepada Allah atas nikmatNya yang tak terhitung. (Q.S. An-Nahl : 78, Yasin : 33-35, Ibrahim : 7)
  17. Beristighfar kepadaNya secara kontiniu (dawam), karena dapat memperbaharui taubat, iman, dan menghapus dosa. (Q.S. An-Nisa’ :110, Ali-Imran : 135)
  18. Menyadari bahwa diri kita selalu diawasi olehNya kapan saja dan di mana saja berada. (Q.S. Al-Mujadilah : 7)
Harus Mengislamkan Ibadah
Agar dapat mengislamkan ibadah maka kita harus :
  1. Menjadikan ibadah kita hidup dan bersambung dengan Allah
  2. Menjadikan ibadah kita khusyu’
  3. Beribadah dengan hati yang penuh kesadaran dan menjauhkan pikiran tentang kesibukan dunia dan problematika yang ada di sernya
  4. Tidak pernah merasa puas dan kenyang dalam beribadah
  5. Memelihara qiyamullail dan melatih diri agar terbiasa melakukannya (Q.S. Al-Muzzammil : 6, Adz-Dzariyat 17-18, As-Sajadah : 16)
  6. Mempunyai waktu khusus untuk mengkaji dan merenungkan Al-Qur’an terutama di waktu subuh (Al-Isra’ : 78, Al-Hasyr : 21)
  7. Menjadikan do’a sebagai mi’roj kepada Allah dalam setiap urusan
Harus Mengislamkan Akhlak
Di antara sifat-sifat penting yang harus dimiliki seseorang agar dapat mengislamkan akhlaknya adalah :
  1. Bersikap wara’ dari segala hal yang syubhat
  2. Menundukkan pandangan (Q.S. An-Nur : 30)
  3. Menjaga lidah
  4. Rasa malu
  5. Lemah lembut dan sabar (Q.S Asy-Syura : 43, Al-Hijr : 85, As-Shad : 10, An-Nur 22, Al-Furqon : 63)
  6. Jujur
  7. Tawadhu’
  8. Menjauhi prasangka, ghibah, dan mencari-cari aib orang islam
  9. Murah hati dan dermawan
  10. Qudwah hasanah
Harus Mengislamkan Rumah Tangga Dan Keluarga
Untuk membentuk rumah tangga yang islami mamak hal yang perlu dilakukan antara lain :
  1. Pernikahan yang kita lakukan harus karena Allah (Q.S. Ali-Imran : 34)
  2. Hendaknya tujuan pernikahan adalah untuk menjaga pandangan , memelihara kemaluan, dan bertakwa kepada Allah
  3. harus pandai-pandai memilih pasangan
  4. Kita harus memilih pasangan yang memiliki akhlak yang baik
  5. Kita tidak boleh menyalahi perintah Allah dalam masalah ini dan kita harus takut pada murka Allah
Setelah menikah, yang harus dilakukan adalah :
  1. Kita harus bersikap baik dan hormat kepadanya dalam pergaulan agar tercipta suasana saling percaya
  2. Jangan hendaknya hubungan kita dengannya hanya sebatas hubungan biologis, tapi juga hubungan fikroh, mentalitas serta emosi (Thaha : 132, Maryam : 55)
Tanggung jawab mendidik anak juga harus islamkan agar anak memiliki mentalitas dan fikriyah yang kuat sehingga akan membentuk suatu keluarga yang islami.
Kita Harus Mengalahkan Hawa Nafsu
Tonggak-tonggak kemenangan dalam melawan hawa nafsu :
1. Hati, selama ia hidup, sadar, bersih, tegar, dan bersinar (Q.S. Al-Anfal : 2, Al-Haj : 47, Muhammad:24)
2. Akal, selama ia dapat memandang, memahami, membedakan, dan menyerap ilmu yang dengannya dapat mendekatkan diri dengan Allah (Q.S. Fathir : 28).
Manakala hati manusia mati atau membatu, manakala akalnya padam, semakin banyaklah pintu syetan masuk ke dalam dirinya. (Q.S. Al-Mujadilah : 19), yaitu penyakit was-was yang dapat menghalang-halangi di jalan Allah .
Hal-hal yang dapat membentengi diri dari syetan :
  1. Menjauhi kekenyangan dan makan yang kelewat batas
  2. Membaca Al-Qur’an, dzikrullah, dan istighfar
  3. Membuang jauh sifat terburu nafsu dan bersikap tenang terhadap keadaan apapun
Kita Harus Yakin Bahwa Hari Esok Milik Islam
Keyakinan didorong oleh beberapa hal :
  1. Rabbaniyah Manhaj Islam
    Manhaj Islam yang bercorak ketuhanan adalah suatu sibghah (konsep agama) yang menjadikannya terdepan dibandingkan dengan seluruh sistem positif produk manusia dan memiliki spesifikasi unik untuk tetap bertahan dan memberikan manfaat di setiap zaman, tempat, dan di kawasan mana pun.
  2. Universalitas manhaj Islam
    Merupakan perwujudan warna humanisme, konkretisasi dari warna keterbukaan dan kemampuan untuk memikul tanggungjawab keterbukaan ini. Warna ini menjadikannya meninggalkan sentimen sempit terhadap ras, nasionalisme, gender, atau keturunan.
  3. Elastisitas Manhaj Islam
    Yaitu warna yang memberinya kemampuan untuk menampung segala problema kehidupan yang berubah-ubah, bervariasi, dan bermacam-macam. Warna yang melapangkan tempat untuk berijtihad dalam menyimpulkan hukum-hukum berkenaan dengan masalah-masalah yang tidak ada nashnya, melalui metode qiyas atau mempertimbangkan mashlahah mursalah, istihsan, dan argumen lain yang diakui syara’
  4. Kelengkapan manhaj Islam
    Yaitu warna yang membedakannya dari sistem “bumi” serta tatanan-tatanan buatan lainnya yang memiliki tujuan terbatas. Manhaj Islam adalah sistem yang diberikan oleh Al-’Alim dan Al=Khabir, yaitu Allah Yang Mahatahu segala urusan manusia, apa saja yang dibutuhkan manusia, apa saja yang merupakan maslahat manusia, dan sebagainya.
  5. Keterbatasan Sistem-sistem “wadh’iyah” (buatan manusia)
    Sistem buatan manusia memiliki banyak keterbatasan dalam tataran aplikatifnya.

Etika Menentukan Karir


Perkembangan zaman semakin meningkatkan daya tarik para investor terhadap perindustrian terutama di kota Batam yang konon didominasi oleh dunia industri. Banyak industri-industri terkemuka yang berlokasikan di Batam seperti Panasonic, Epson, Casio, Mcdermott, dll. Dan tidak jarang pula pemilik dari perusahaan-perusahaan tersebut adalah orang-orang asing yang sangat menuntut akan etos kerja dan disiplin kerja yang tinggi dan satu hal lagi yang sangat dituntut yaitu etika kita dalam bekerja.

Keterlibatan kita dalam industri tersebut yaitu sebagai pekerja, mengharuskan kita memahami dan memperaktekkan semua itu sebelum kita terjun langsung ke lapangan (dunia kerja). Oleh karena itu, pengetahuan mengenai etika bisnis itu sendiri sangat diperlukan terutama bagi kita para mahasiswa yang nantinya akan bekerja. Mata kuliah etika bisnis seharusnya menjadi mata kuliah wajib disetiap perguruan tinggi terutama bagi fakultas ekonomi. Namun telah ada perguruan tinggi yang mengadakan mata kuliah etika bisnis meskipun belum seluruhnya menerapkan. Mungkin ketika telah bekerja baru kemudian kita sadar betapa pentingnya pengetahuan mengenai etika bisnis.

Banyak para calon pekerja gagal diterima bekerja dikarenakan kurang memperhatikan etika. Sebagai contoh, salah seorang mahasiswa berprestasi ditolak dalam sebuah perusahaan asing karena tidak mengembalikan kursi pada tempatnya setelah wawancara. Hal ini membuktikan bahwa etika tidak dapat dianggap remeh meski sekecil apapun. Selama 2 bulan berjalan penulis mengikuti mata kuliah etika bisnis, penulis sangat terkesan dengan materi-materi yang disampaikan oleh para dosen. Mulai dari pengertian etika itu sendiri hingga penjelasan mengenai beberapa etika seperti etika berkomunikasi, etika makan, etika berpakaian dan etika dalam bekerja. Bukan hanya teori yang diberikan akan tetapi prakteknya juga diajarkan. Pengetahuan ini cukup menjadi bekal bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang, terutama bagi mahasiswa jurusan ekonomi atau akuntansi.

Sebenarnya mata kuliah ini penting bagi seluruh jurusan, mengingat banyaknya kasus-kasus pelanggaran seputar etika yang masih dilakukan para mahasiswa magang. Seperti tidur pada waktu bekerja, tidak melaksanakan tugas yang diperintahkan, mangkir kerja tanpa izin, dll. Hal ini tentu membuat pihak perusahaan merasa kecewa dan bisa saja memblack list jurusan terkait yang ada di perguruan tinggi tersebut. Tentu efek yang ditimbulkan bisa berjangka panjang, karena menutup peluang mahasiswa yang lainnya.

Berikut penulis akan memaparkan penjelasan seputar etika bekerja. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu etos yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom) atau ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Salah satu etika yang penting untuk diketahui adalah etika dalam bekerja dan berkomunikasi.

Etika dalam bekerja memiliki arti yaitu kebiasaan baik yang harus kita lakukan di lingkungan kerja. Kita akan berhadapan dengan banyak orang dengan berbagai karakter tentunya. Oleh karena itu, kita harus bisa menyesuaikan diri dengan mereka dengan cara bertingkah laku baik terhadap mereka. Meskipun kita sangat kenal dengan atasan atau salah seorang pegawai bukan berarti bahwa kita bisa bertindak seenaknya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja:

  1. Mengahrgai Atasan

Selama berada di kantor kita harus menghormati pimpinan dan juga seluruh karyawan yang ada. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyaman orang terhadap kita.

  1. Menjaga Tutur Kata

Mulutmu harimaumu, itu peribahasa yang patut kita ingat bahwa segala perkataan harus dipikirkan terlebih dahulu karena apabila tidak, akan merugikan diri kita sendiri. Begitu juga ketika kita berada di tempat kerja, salah berbicara sedikit saja bisa dipecat. Maka dari itu jaga perkataan.

  1. Dengarkan, Perhatikan dan Laksanakan Perintah dari Atasan

Anda harus benar-benar memperhatikan setip perintah dari atasan, terlebih lagi perintah penting, jangan sampai anda tidak memperhatikan karena hal itu sangat berpengaruh terhadap penilaian kinerja kita. Dan bisa saja kepercayaan dari atasan luntur dikarenakan rasa kecewa terhadap anda.

  1. Memelihara Komunikasi yang Baik Terhadap Seluruh Karyawan

Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahpahaman dalam penyampaian pesan kepada orang lain dan juga membangun partnership yang kuat.

  1. Saling Membantu Satu Sama Lain

Hal ini memberikan kesan yang baik dimata para karyawan yang lain terhadap diri anda. Dan anda juga akan dibantu bila mengalami kesulitan.

Selain itu ada beberapa hal yang dituntut dalam dunia kerja, yaitu:

  1. Integritas

Sebelum mencapai tingkat integritas, harus terlebih dahulu kita memiliki karakter yang baik. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, sehingga karakter menunjukkan kualitas kepribadian seseorang dan itulah yang menjadi ciri khasnya. Orang yang berkarakter baik biasanya memiliki integritas diri yang tinggi. Yang dimaksud dengan integritas adalah sifat atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh, sehingga dapat memancarkan kewibawaan. Oleh karena itu, orang yang memiliki integritas tinggi biasanya tingkat kejujuran lebih besar dibandingkan orang yang integritasnya kurang dan kejujuran juga melambangkan ketulusan hati seseorang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa karakter, integritas, dan kejujuran adalah satu kesatuan yang saling barkaitan.

  1. Kepercayaan

Kepercayaan adalah keyakinan atau anggapan bahwa sesuatu yang dipercaya itu benar adanya. Kepercayaan bukan lahir secara dadakan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama. Seorang wirausaha harus memberika kepercayaannya kepada calon mitra yang ia percaya, tentunya melalui beberapa uji kelayakan, bisa melalui pengamatan atau melihat track recordnya baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kepedulian terhadap etika sehari-hari merupakan bentuk kepribadian yang baik yang muncul dalam diri seseorang. Manfaat yang didapat dari kepedulian terhadap etika bukan hanya dirasakan oleh diri kita sendiri akan tetapi orang-orang di sekitar kita juga merasakannya. Bahkan orang akan senang bekerja sama dengan kita.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh kalangan terutama bagi para calon pekerja. Untuk perubahan tulisan yang lebih baik, penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca.